Peringatan Hari Lahir Pancasila di
Istana Kepresidenan Bogor dilaksanakan sekitar pukul 08.00 WIB secara virtual.
Upacara ini diikuti oleh Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian RI, tenaga
kesehatan, dan pelajar. Bertempat di halaman Gedung Pancasila Kementrian Luar
Negeri. Dalam upacara ini Inspektur Upacara
diisi oleh Presiden Joko Widodo dan Perwira Upacara oleh Brigjen TNI Novi Helmy
Prasetya.
Dalam Upacara Peringatan Hari
Lahir Pancasila kali ini Pembacaan Pancasila dilakukan oleh ketua Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Bambang Soesatyo yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan
UUD 1945 oleh Ketua Dewan Rakyat, Puan Maharani. Diakhir upacara, pembacaan doa dipimpin oleh
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir
Effendy.
Presiden Joko Widodo memberikan
amanat dalam upacara. Beliau mengatakan bahwa peringatan hari lahir Pancasila
harus benar benar dimanfaatkan untuk mengokohkan nilai nilai Pancasila dalam
bermasyarakat dan bernegara. Walaupun Pancasila sudah menyatu dalam kehidupan
sepanjang Republik Indonesia berdiri, namun tantangan yang dihadapi oleh
Pancasila tidaklah semakin ringan. Globalisasi dan interaksi antar belahan
dunia tidak serta merta meningkatkan persamaan pandangan dan kebersamaan.
Presiden menyampaikan bahwa yang
harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi termasuk
rivalitas antar pandangan, rivalitas antar nilai nilai dan rivalitas antar ideologi.
Ideologi transnasional yang cenderung semakin meningkat, memasuki berbagai lini
kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lenskap kontestasi ideologi.
Revolusi industry 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, berogranisasi
dalam skala besar lintas negara. Ketika konektivitas melanda dunia, maka
interaksi antar dunia juga akan semakin mudah dan cepat.
Beliau juga menambahkan bahwa kemudahan
ini bisa digunakan oleh ideologi transnasional radikal untuk merambah ke
seluruh pelosok Indonesia, keseluruh kalangan dan keseluruh usia, tidak
mengenal lokasi dan waktu. Menghadapi semua ini, perluasan dan pendalaman nilai
nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara cara biasa, diperlukan cara cara
baru yang luar biasa memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
terutama revolusi industry 4.0. Dan sekaligus Pancasila harus menjadi pondasi
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeindonesiaan.
Presiden mengajak seluruh aparat pemerintahan,
para pendidik, tokoh masyarakat, kaum professional untuk bersatu padu dan
bergerak aktif memperkokoh nilai nilai Pancasila.
Selamat memperingati hari
Pancasila, selamat membumikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.