Nama : Anna Fitriana
Tempat, Tanggal Lahir: Tangerang, 28 Mei 1995
Alamat: Jl Sampan 1B No 20 Kelapa Dua, Tangerang
Semester/Fakultas/Jurusan/Prodi : 7/Fakultas Ilmu
Sosial/ Sosiologi/ Pendidikan Sosiologi
Nama saya Anna Fitriana.
Teman-teman biasa memanggil saya Anna. Saat ini saya merupakan mahasiswa
sosiologi semester 7 di sebuah lembaga pendidikan yang dikenal sebagai kampus
pergerakan, UNJ. Saya merupakan anak ke 2 dari 5 bersaudara. Rentang umur
diantara kami yang tidak terlalu jauh (kecuali dengan adik kami yang paling
kecil), terlebih kami semua masih duduk dibangku sekolah membuat kami cukup
dekat satu sama lain, dimulai dari bercanda, berbicara mengenai hal-hal ringan
hingga berdiskusi topik yang serius. Meskipun kami tidak bertemu setiap hari
karena kesibukan masing-masing. Saya yang kuliah di UNJ, mengkost di daerah
sekitar kampus, hanya berada di rumah saat weekend
saja. Sedangkan adik saya yang kedua, sekolah di pesantren dan berkumpul di
rumah hanya saat libur semester. Saat ini kami memiliki dua peran utama,
sebagai anak ketika kami di rumah dan sebagai pelajar ketika kami di sekolah.
Sebagai anak kedua,
saya dituntut untuk bersikap dewasa, karena terdapat tiga adik saya yang
melihat yang dapat meniru kapan saja perilaku kakaknya. Meskipun selama ini
perilaku saya belum benar-benar sempurna, namun saya berusaha menjadi sosok
kakak yang baik bagi mereka dan anak yang baik bagi kedua orang tua saya. Ayah
saya bekerja sebagai wiraswasta. Beliau memiliki toko yang sudah buka sekitar
pukul 05.30 dan tutup sekitar pukul 17.30. Ibu setiap hari ikut membantu Ayah
di toko. Ayah dan Ibu seharian menjaga toko dan pulang ke rumah hanya pada
waktu shalat secara bergantian. Berbeda dengan kakak yang sering membantu Ayah
dan Ibu di toko, saya lebih sering berada di rumah. Merapihkan rumah dimulai
dari menyapu, mengepel hingga menyetrika baju. Entah kenapa saya lebih senang
melakukan pekerjaan rumah. Namun, sesekali saya tetap pergi ke toko untuk
membantu, atau menggantikan Ayah yang
ingin beristirahat sejenak di rumah di waktu siang. Ayah pernah berkata, bahwa
anak yang pintar adalah bukan yang hanya pintar
dalam akademik saja, namun ia juga dapat bersikap dewasa dalam
kesehariannya, mengerjakan sesuatunya sendiri dan tidak membiasakan bergantung
pada orang lain. Kata-kata ini cukup menempel dalam benak saya, kata-kata ini
pula lah yang menjadi motivasi saya dalam bersikap kesehariannya. Apa yang bisa
saya kerjakan sendiri, saya usahakan kerjakan sendiri.