Berbicara mengenai
keadaan politik di Indonesia saat ini bukanlah merupakan sesuatu yang
menyenangkan. Keadaannya yang sudah campur aduk tidak beraturan membuat rasa
miris terhadap negeri ini terus bertambah. Berbagai kepentingan dari
masing-masing kelompok elit politik, telah menguburkan kepentingan utama itu
sendiri, kepentingan yang merupakan landasan tujuan dari negeri ini, yaitu
kepentingan rakyat. Terbayang ketika ada sebuah pertanyaan “kepentingan
siapakah yang perlu diperjuangkan?” mungkin masing-masing dari mereka menjawab
rakyat sambil menunjuk dirinya
sendirinya sambil berkata “kami adalah rakyat”. Maka tak heran media massa
dipenuhi oleh berita-berita mengenai perkelahian anggota DPR saat rapat, kisruh
KPK vs POLRI, kisruh PEMDA vs DPRD, kisruhnya suatu partai politik dan
kisruh-kisruh yang lainnya. Melihat cara kerja para petinggi negeri seperti
ini, maka tak heran pula kebijakan-kebijakan yang ada menghasilkan naik
turunnya harga bbm, melemahnya nilai tukar rupiah hingga mencapai hingga
mencapai Rp. 13.000 per 1 dollar AS, kurikulum pendidikan yang tak menentu,
kenaikan tarif listrik, angkutan dan bahan pokok. Hingga rakyat yang kembali
menjadi korban atas semua ini.