Keluarga Anak Langit

by - 5:36 AM



Berawal dari tugas mata kuliah Ekologi Sosial yang mengharuskan kami sekelompok untuk menemukan kearifan lokal yang berada di Tangerang, membuat saya tahu adanya sebuah komunitas keren di kota kelahiran saya. komunitas yang merupakan sebuah keluarga yang berisi anak-anak yang relatif terpinggirkan namun memiliki harapan dan cita-cita yang tinggi, sehingga seluruh penghuni langit mengenalnya :') Let me present you, Keluarga Anak Langit :)



Keluarga Anak Langit adalah sebuah komunitas yang fokus pada kegiatan pemberdayaan anak-anak terutama bagi anak yang secara sosial dan ekonomi relatif terpinggirkan. Rumah Belajar Keluarga Anak Langit ini merupakan ruang yang ditujukan untuk berbagi dan peduli, ruang untuk belajar bersama dan sama-sama belajar, ruang yang dapat memberdayakan semua dengan pemberdayaan anak-anak sebagai fokusnya. Ruang ini ditujukan untuk membuat semua yang terlibat, baik itu anak-anak maupun para relawannya menjadi pribadi yang terampil, cerdas, mandiri, kreatif dan berakhlak mulia. Keluarga Anak Langit memiliki visi untuk menyelenggarakan kegiatan sosial dan kemanusiaan berlandaskan prinsip non-partisan, jujur, independen, mandiri, dan profesional, serta menjunjung tinggi etika dan semangat kebersamaan.
Keluarga Anak Langit dibentuk pada tahun 2004 tepatnya pada 26 Ramadhan 1425 H. dibentuk bersama oleh beberapa orang dengan latar belakang yang berbeda. Namun, mereka memiliki satu visi untuk membentuk komunitas ini. Mereka membentuk komunitas anak langit dengan maksud sebagai tempat untuk bermain dan belajar untuk anak-anak yang singgah di sini. Anak-anak bebas melakukan apa saja sesuai dengan apa yang mereka inginkan asal perilaku mereka tetap dijaga. Mereka belajar mengenai sopan santun, agama, kemandirian dan beberapa pelajaran yang ada disekolah. Anak-anak diajarkan pula berkreatifitas sesuai dengan imajinasi mereka. 

Suasana Keluarga Anak Langit


Musholla 
Komunitas ini berlokasi di pinggiran sungai Cisadane, di Jalan Tanah Gotjab Tangerang. Saung-saung yang terbuat dari bilik dan pohon-pohon membuat suasana Keluarga Anak Langit menjadi asri, teduh dan nyaman. Saung-saung tersebut diberi nama masing-masing diantaranya, saung tua, yang merupakan saung pertama yang dibangun, lalu ada saung seni, taman baca, workshop recycle (tempat mengkreasikan barang bekas), studio musik (sekaligus studio sirkus perkusi), dan rumah ikhlas (sebutan WC di tempat ini), musholla dan kantor keluarga anak langit. Terdapat berbagai kegiatan di Keluarga Anak Langit, untuk pendidikan formal terdapat PAUD yang bernama PAUD Cikal. Mereka juga diajarkan mengaji, menari tari tradisional yaitu tarian lenggang cisadane, perkusi, menanam pohon, bela diri, beatbox, dan yang lainnya.

Nasihat Budha yang ditempel di Keluarga Anak Langit


 Ada yang menarik dari komunitas ini yaitu, prinsip-prinsip Keluarga Anak Langit yang dikemas dengan kalimat kalimat yang menarik, seperti contohnya ketika pertama kali kami datang berkunjung ke Keluarga Anak Langit, salah satu dari kami bertanya kepada Dita, salah seorang anak didik di komunitas ini, “Dit, minggu depan kalau kita datang lagi ke sini boleh kan ya?”, lalu Dita menjawab “boleh lah ka, kakak-kakak ini sudah jadi keluarga” kami pun mendengarnya dengan heran lantas bertanya maksud dari keluarga tersebut.“3 menit pertama kakak datang, kakak adalah tamu, tapi untuk selanjutnya kakak sudah menjadi keluarga anak langit”, Ucap Dita menjelaskan. Di komunitas ini  setiap pengunjung yang datang hanya 3 menit pertama hadir sebagai tamu, untuk tiga menit berikutnya mereka menjadi saudara dan dianggap keluarga. Lalu ada juga 4 pilar yang dipegang Keluarga Anak Langit, yaitu hadir, tumbuh, berkembang dan bermanfaat. Ka Thamrin, ketua Keluarga Anak Langit juga mengatakan bahwa untuk menjadi keluarga di keluarga anak langit ada tiga langkah, lihat, dengar dan rasakan. Ka Thamrin juga berkata bahwa belajar itu tidak hanya di sekolah, apa saja bisa menjadi guru, semesta dunia ini gurunya.

Kesulitan terbesar bagi para mentor (relawan yang menjadi tenaga pengajar) ialah mendapatkan izin para orangtua anak-anak tersebut. Kebanyakan anak-anak itu terbiasa membantu mereka mencari uang dengan berbagai cara. Tak jarang sebelum mengajar para mentor menjemput terlebih dahulu anak didik keluarga anak langit dengan berkunjung ke rumah-rumah mereka yang berada di Kampung Cacing, yang letaknya tak jauh dari lokasi komunitas ini. Para mentor perlu meyakinkan orang tua dari para anak didik keluarga anak langit bahwa pendidikan itu penting.

Wawancara Ais, Mawar dan Dita sebagai anak didik keluarga anak langit


You May Also Like

0 comments